Bukan Ernesto Valverde atau Mauricio Pochettino. Manchester United sudah tentukan Ralf Rangnick sebagai alternatif Ole Gunnar Solskjaer di bangku pelatih. Slot Judi Online Berita ini juga disongsong dengan tanggapan positif dari beberapa simpatisan Man United. Rekam tapak jejaknya memperlihatkan jika Old Trafford kehadiran figur yang dapat diharap.
Semua bermula semenjak Rangnick jadi Direktur Olahraga RB Leipzig. Dia sukses mengganti penglihatan khalayak pada club. Dari lawan bersama yang sudah mencemari ketentuan "mulia" 50+1 di Jerman, menjadi satu diantara team terbaik Jerman yang disanggupi bakat-talenta menarik, permainan menarik, dan berlangganan persaingan antar-klub Eropa. Pikirkan apa yang dapat dilakukan bersama team sekelas Man United yang telah disanggupi pemain bintang dan diberi riwayat panjang.
Memang, sekarang ini status Rangnick di Man United cuma hanya interim. Tetapi, menurut Fabrizio Romano, faksi club telah janjikan status lain untuk diisi Slot Online Terpercaya Rangnick sehabis musim 2021/22. Status sebagai konselor club dengan kekuasaan untuk memutuskan. Janji ini ialah sisi penting dari keputusan Rangnick tiba ke Manchester. Kekuasaan ialah kunci dari keberhasilan Rangnick selama ini.
Walau begitu, dalam sekejap itu, Rangnick sukses mengenalkan Manuel Nueur dan Sergio Pinto ke team senior Schalke, dan datangkan Rafinha dan Kevin Kuranyi.
Kuranyi tak pernah bermain di bawah bimbingan Rangnick di Stuttgart. Saat Rangnick mengasuh team senior (1999-2001), Kuranyi masih di tingkat sekolah tinggi. Waktu striker turunan Brasil itu promo ke team khusus, Rangnick telah terlebih dahulu ke Schalke. Kuranyi bela Schalke sampai 2010 dan, sampai sekarang, terdaftar sebagai salah satunya pemain terproduktif yang sempat dipunyai club. Dia salah satunya contoh kecermatan Rangnick pilih bakat jauh saat sebelum dianya bekerja untuk RedBull.
Rangnick ialah figur yang tak pernah stop menunutut, pikirkan beberapa hal yang penting dilaksanakan untuk membikin club lebih bagus. "Ia ialah figur yang banyak memiliki tuntutan dan keinginan. Kadang kemungkinan sampai dipandang terlalu berlebih oleh sebagian orang. Tetapi dia lakukan hal itu karena dianya tahu apakah yang ingin dilaksanakan dan ingin berkembang dan membuat pengembangan secepat-cepatnya," terang salah satunya official Bundesliga ke Athletic.
Bekas Direktur Schalke, Rudi Assauer, adalah faksi yang sempat rasakan kerasnya kepala Rangnick. "Dia usaha memberitahu seorang sopir bus bagaimana triknya untuk berkendara," maki Assauer. Bekerja di bawah Assuer jadi kesusahan tertentu untuk Rangnick, yang pada akhirannya tangani Schalke bahkan juga tidak sampai satu musim penuh.